Saturday, January 8, 2011

10 Film Animasi Terbaik Di Dunia

10 Film Animasi Terbaik Di Dunia


Film animasi adalah salah satu bagian paling menarik dalam dunia perfilman. Hanya di dalam film animasilah seorang produser bisa mengemukakan skenario yang tak mungkin di peragakan oleh manusia. Hanya di dalam film animasilah hewan yang sudah hancur lebur bisa hidup kembali (Tom and Jerry).

Sejak Walt Disney menemukan prinsip pembuatan film animasi tanpa suara pada awal abad 20, hingga kini sudah tercipta ribuan bahkan jutaan film animasi. Dan untuk mengapresiasikan penghargaan dunia perfilman, Entertainment Weekly telah menyusun daftar 10 film animasi terbaik sepanjang masa.

Berikut adalah 10 fil terbaik sepanjang masa versi Entertainment Weekly :

10. ‘Coraline’ (2009)

9. ‘Bambi’ (1942)

8. ‘Toy Story 2’ (1999)

7. ‘The Incredibles’ (2004)

6. ‘Beauty and the Beast’ (1991)

5. ‘Persepolis’ (2007)

4. ‘The Lion King’ (1994)
http://top-10-list.org/wp-content/uploads/2009/05/the-lion-king.jpg

3. ‘Up’ (2009)
http://scrapetv.com/News/News%20Pages/Entertainment/images-4/up-movie.jpg

2. ‘Spirited Away’ (2001)

1. ‘WALL-E’ (2008)
http://www.scene-stealers.com/wp-content/uploads/2008/12/pixar_walle.jpg

Sedangkan untuk peringkat 11-20 adalah :

11. ‘Dumbo’ (1941)
12. ‘The Triplets of Belleville’ (2003)
13. ‘Chicken Run’ (2000)
14. ‘Akira’ (1988)
15. ‘The Iron Giant’ (1999)
16. ‘South Park: Bigger, Longer & Uncut’ (1999)
17. ‘Kiki’s Delivery Service’ (1989)
18. ‘Pinocchio’ (1940)
19. ‘Waltz With Bashir’ (2008)
20. ‘Ghost in the Shell’ (1995)

The 12 Basic Principles of animation

1) Squash and Stretch ( Pergerakkan Anjal dan mengembang)
-Ini adalah element yang paling penting yang perlu dikuasai. Aksi ini memberi gambaran terhadap berat dan jisim karekter semasa ia bergerak. Banyak mana 'Squash and Stretch' ini perlu dilakukan adalah bergantung pada kehendak sesuatu adengan animasi itu. Biasanya ia banyak menggunakan dalam ' Short Style Picture' atau siri tv dan agak kurang dalam filem careka. Element ini digunakan dalam setiap pergerakkan animasi daripada bola yang melantun hinggalah kepada berat badan seseorang yang sedang berjalan.

2) Anticipation ( Jangkaan) 
-Pergerakkan ini seolah-olah ingin memberitahu penonton apa aksi seterusnya yang bakal dilakukan oleh karekter tersebut. Contoh seorang penari tidak secara terus melompat dari lantai. Sebaliknya ia bergerak ke belakang itulah yang dinamakan 'Anticipation'. Kesan komikal hanya boleh dicapai dengan mengaplikasikan satu atau dua aksi sahaja sebelum sesuatu aksi utama kerana terlalu banyak, 'Anticipation ' tersebut tidak akan menjadi.

 3) Staging (Lakon layar)
-Sesuatu aksi atau pose setiap karekter perlulah berkomunikasi secara jelas dengan penonton. Perkara-perkara menarik seperti ciri-ciri karekter, perangai mood, riaksi dan idea perlulah selari dengan cerita dan kesinambungan. Pergunaan  kemera juga penting seperti 'Long, Medium atau Close UP short juga penting..

 4) Straight Ahead Action and Pose to Pose ( Lukisan terus tanpa key dan lukisan dengan key)


-Straight Ahead Animation' bermula dengan lukisan pertama dan terus dengan lukisan kedua, ketiga dan hingga lah lukisanterakhir tanpa 'Key Drawing' sebagai panduan walaupun karekternya  masih sama tp teknik begini akan menghasilkan sedikit perbezaan saiz, jisim  dan kadar banding karekter dari 1 ke 1 lukisan seterusnya.



5) Follow Through and Overlapping Action (Pergerakkan sampingan dari karekter)
-Bila tubuh sesuatu karekter berhenti  beraksi , kita dapat melihat ada bahagian-bahagian yabg masih bergerak( hujung rambut dan hujung pakaian).
-Overlapping action pula bermaksud dua pergerakkan  yang berbeza  tapi bertindan dalam 1masa.  Contohnya karekter bergerak ke kanan tetapi baju bergerak ke kiri.Setelah beberapa frame baru lah hujung bajunya bergerak mengikut arah karekter..

6)
Slow In and Slow Out  
 (Momentum Pergerakkan Cepat dan lambat).
- Apabila aksi baru bermula akan terdapat bnyak lukisan yang rapat dengan 'Key Drawing' pertama. Hanya satu atau dua lukisan di pertengahan dan lebih banyak lukisan yang rapat dengan 'Key Drawing' seterusnya. untuk aksi mengejut elemet ini boleh di abaikan supaya kesannya lebih menjadi..

7) Archs (Pergerakkan Mengikut Lengkung)
-Kesemua aksi pergerakkan adalah mengikut satu lengkungan  ataupun sedikit bulatan terutama aksi manusia dan haiwan. Kesemua pergerakkan tangan, kepala dan mata juga dilakukan dalam pergerakkan melengkung.

8) Secondary Action (pergerakkan sampingan)

Merupakan pergerakkan sampingan bagi memperlihatkan lebih demensi pada karekter sewaktu melakukan sesuatu pergerakkan. Kesemua pergerakkan perlulah selari dan gabungan menjadi satu aksi mantap dan menarik.

9) Timing (jangka masa)
-Kepakaran  menguasai 'timming' ini hanya dapat di perolehi  daripada pengalaman dan cubaan dalam menghasilkan kerja-kerja animasi. pekara asas ialah lebih banyak key drawing akan menghasilkan  pergerakkan yang pelahan dan lebih lembut..

10) Exaggeration (perubahan melampau)

-Yang dimaksud dengan “melebih-lebihkan” sesuatu adalah membuat gambar dalam suatu aksi menjadi lebih meyakinkan atau lebih terlihat lucu. Misalnya Mickey yang mengendarai mobil butut, mobilnya berguncang dan berisik, lalu plat nomornya rontok dan pada saat belok bannya meletus.

11) Solid Drawing (Lukisan yang menyakinkan)

-Prinsip asas melukis seperti bentuk (Form), berat dan isipadu serta ilusi 3 dimensi perlu diaplikasikan dalam animasi seperti juga ia di pratikkan dalam menghasilkan lukisan. lukisan dihasilkan dengan menggunakan pensel.

12) Appeal (Tarikkan)

-Sebuah animasi yang menarik itu tidak semestinya mempunyai karekter yang comel. Tetapi setiap katekter  yang dianimasikan sama ada hero atau jahat perlulah mempunyai  tarikkan tersendiri. Untuk menghasilkan karekter yang menarik mestilah jelas dan dapat memenuhi cita rasa penonton.

Sejarah animasi

William Hanna  dan Joseph Barbera
Walt Disney Studios Salah satu pelopor dunia animasi, dengan karya-karya klasik yang sudah tidak asing lagi seperti Snow White, Peter Pan, Sleeping Beauty, dll; hingga karya-karya barunya seperti Beauty and the Beast, Lion King, Pocahontas
 
Warner Bros Studios Termasuk pelopor juga, terkenal dengan film seri kartunnya. Wabit (Warner Bros Imaging Technology), baru mengganti namanya menjadi Warner Bros Digital (Widget : Pixar Toy Story, telah membuat tonggak baru untuk sejarah animasi.

film pertama yang seluruhnya menggunakan CGI (Komputer Graphics Imagery).
Filem-filem berkonsepkan penggunaan animasi berkomputer juga semakin mendapat tempat dihati pengguna dan antara yang popular ialah “The Matrix”, “Star Wars”, “First Episode”, “XMen” .
Filem animasi tempatan “Usop Sontorian”, “Keluang Man”,  “Anak-anak Sidek”, “Silat Lagenda”  

Aimasi (animation)
berasal dari perkataan Latin erti “dihidupkan” atau pun “bring to life”.
Dewan Bahasa dan Pustaka merujuk kepada satu perbuatan atau proses menjadikan sesuatu agar kelihatan hidup animasi bermakna satu proses menghidupkan atau memberikan gambaran bergerak kepada sesuatu yang statik agar kelihatan hidup dan dinamik.

Kenapa perlu animasi?
1.Ianya membolehkan sesuatu yang agak sukar untuk diterangkan dengan menggunakan perkataan atau imej-imej statik disampaikan dengan lebih mudah dan berkesan.
2.Ianya membolehkan sesuatu yang agak sukar untuk diterangkan dengan
menggunakan perkataan atau imej-imej statik disampaikan dengan lebih mudah dan berkesan.
3.Ia juga membolehkan sesuatu persembahan yang disampaikan itu kelihatan lebih hidup atau  realistic berbanding penggunaan teks semata-mata.
4.Di samping itu, animasi juga mampu memberi penegasan kepada sesuatu
penyampaian bagi membolehkan perhatian para penonton difokuskan kepada isi
kandungan yang ingin disampaikan.
5.Animasi mampu menyampaikan sesuatu konsep yang kompleks secara visual dan juga dinamik.

Menuju pada Comic Strip saat ini
Comic Strip yang sering kita lihat sehari-hari sebenarnya sudah menjadi tampilan pada dekorasi tembok di Mesir sekitar 2000 tahun sebelum masehi, menceritakan banyak hal yang terjadi di Mesir waktu itu dari mulai tata cara kehidupan keseharian, pemerintahan sampai adu gulat antar prajurit. Leonardo Da Vinci juga menampilkan gerakan tangan yang berputar pada karya besarnya yaitu Vitruvian Man. Illustrasi malaikat-malaikat pada mural gereja karya Giotto juga memperlihatkan repetisi gerakan yang kontinyu. Di Jepang orang menggunakan gulungan gambar untuk menceritakan cerita panjang sama seperti layaknya Wayang Beber di Jawa. Pada tembok Candi Borobudur juga terdapat urutan cerita tentang perjalan tiga babak Sidharta Gautama.
Namun seiring dengan perjalanan waktu manusia mencoba tidak hanya menangkap gambar tapi juga berupaya membuat karya artistiknya menjadi hidup dan bergerak. Sejak mula gambar babi hutan di dinding gua Altamira-Spanyol Utara hingga perjalanan kematian para Firaun adalah sebuah kronologi panjang yang dicoba untuk dikumpulkan sebagai bahan awal mula dari animasi.
ThaumatropeAnimasi, sebenarnya tidak akan terwujud tanpa didasari pemahaman mengenai prinsip fundamental kerja mata manusia atau dikenal dengan nama The Persistance of Vision. Seperti ditunjukan pada karya seorang Prancis Paul Roget (1828), penemu Thaumatrope. Sebuah alat berbentuk kepingan yang dikaitkan dengan tali pegas diantara kedua sisinya. Kepingan itu memiliki dua gambar pada sisinya. Satu sisi bergambar burung, satu sisi lainnya bergambar sangkar burung. Ketika kepingan berputar maka burung seolah masuk kedalam sangkarnya. Proses ini ditangkap oleh mata manusia dalam satu waktu, sehingga mengekspose gambar tersebut menjadi gerak.
Dua penemuan berikutnya semakin menolong mata manusia. Phenakistoscope, ditemukan oleh Joseph Plateu (1826), merupakan kepingan kartu berbentuk lingkaran dengan sekelilinganya di penuhi lubang-lubang dan gambar berbentuk obyek tertentu. Mata akan melihat gambar tersebut melalui cermin dan pegas membuatnya berputar sehingga satu serial gambar terlihat secara progresif menjadi gambar yang bergerak kontinyu. Teknik yang sama di tampilkan pada alat bernama Zeotrope, ditemukan oleh Pierre Desvignes (1860), berupa selembar kertas bergambar yang dimasukan pada sebuah tabung.
Phenakistoscope Zeotrope
Phenakistoscope dan Zeotrope
Pengembangan kamera gerak dan projector oleh Thomas Alfa Edison serta para penemu lainnya semakin memperjelas praktika dalam membuat animasi. Animasi akhirnya menjadi suatu hal yang lumrah walaupun masih menjadi “barang” mahal pada waktu itu. Bahkan Stuart Blackton, diberitakan telah membuat membuat film animasi pendek tahun 1906 dengan judul “Humourous Phases of Funny Faces”, dimana prosesnya dilakukan dengan cara menggambar kartun diatas papan tulis, lalu difoto, dihapus untuk diganti modus geraknya dan di foto lagi secara berulang-ulang. Inilah film animasi pertama yang menggunakan “stop-motion” yang dihadirkan di dunia.
Pada awal abad ke dua puluh, popularitas kartun animasi mulai menurun sementara film layar lebar semakin merajai sebagai alternatif media entertainment. Publik mulai bosan dengan pola yang tak pernah berganti pada animasi tanpa didalamnya terdapat story line dan pengembangan karakter. Apa yang terjadi pada saat itu merupakan kondisi dimana mulai terentang jarak antara film layar lebar dan animasi, kecuali beberapa karya misalnya Winsor McCay yang berjudul Gertie the Dinosaur, 1914. McCay telah memulai sebuah cerita yang mengalir dalam animasinya ditambah dengan beberapa efek yang mulai membuat daya tarik tersendiri. Hal ini juga mulai terlihat pada karya Otto Messmer, Felix the Cat.
“Plots? We never bothered with plots. They were just a series of gags strung together. And not very funny, I’m afraid.” - Dick Huemer, 1957
Pada era ini, cerita animasi masih banyak terpengaruh pola cerita klasik, mungkin masih terasa hingga saat ini. Tipikal ceritanya selalu dengan tokoh yang menjadi hero dan musuhnya. Industri animasi mulai kembali menanjak di Amerika manakala komersialiasi mulai merambah dunia tersebut. Cerita and strory line pun mulai beragam disesuaikan dengan demand publik. Industri-industri film raksasa mulai membuat standardisasi animasi yang laku di pasaran. Biaya produksi pun dapat ditekan dan tidak setinggi dulu. Akhirnya kartun mulai memasuki era manufaktur dipertengahan abad ke dua puluh.


Wayang kulit di malaysia

'Wayang Kulit' adalah antara animasi awal yang terdapat di Malaysia kerana persembahan gerakan watak wayang kulit dikawal pemainnya bergelar 'Dalang' melalui sendi tangan, leher dan mulut yang digerak-gerakkan.

Teknik gerakan ini hampir sama seperti yang digunakan bagi menggerakkan watak kartun animasi di dalam pembikinan 'animasi guntingan' atau 'cutout animation' seperti siri animasi 'South Park'. Juru animasi dari Jerman, Lotte Reiniger mendapat ilham membuat filemnya yang berjudul 'The Advantures Of Prince Achmed' pada tahun 1926 berasaskan wayang kulit.

Secara ringkasnya sejarah animasi di Malaysia bermula dengan tertubuhnya 'Unit Filem Malaya' pada tahun 1946, kini dikenali sebagai 'Filem Malaysia' telah menghasilkan animasi 'Hikayat Sang Kancil' pada tahun 1978 dan mula ditayangkan di televisyen pada tahun 1983. Filem pendek lain ditayangkan sekitar tahun 1984 hingga 1987 antaranya berjudul 'Sang Kancil & Monyet', 'Sang Kancil & Buaya', 'Gagak Yang Bijak', 'Arnab Yang Sombong' dan 'Singa Yang Haloba'.

Kehadiran penggunaan teknologi digital pada awal 1990an pula telah menjadikan Malaysia mempunyai kartun siri animasi TV pertama 'Usop Sontorian' terbitan 'Kharima Pictures'. Seterusnya tertubuhlah pelbagai lagi syarikat animasi yang menerbitkan siri animasi TV seperti 'Yokies', 'Sang Wira', 'Kampung Boy' 'Anak-anak Sidek', 'Keluang Man' dan lain-lain
lagi.

'Silat Lagenda' terbitan 'Peninsula Pictures Sdn Bhd' pula merupakan filem animasi pertama Malaysia yang ditayangkan di pawagam pada tahun 1998. Filem pertama menggabungkan lukisan kartun animasi dan lakonan sebenar (manusia) pula adalah 'Mat Gelap' lakonan kartunis Imuda, pada tahun 1990 terbitan 'ZHA Film Production'. Animasi kini makin berkembang di Malaysia dengan penggunaan pelbagai teknik serta menjadi pilihan kerjaya bagi sesetengah pelukis.

asal usul @ sejarah animasi/anime

Anime (bahasa Jepun: アニメ) merupakan animasi yang berasal dari Jepun. Anime bagaikan gambar manga (komik Jepun) yang bergerak.


Perkataan Anime dijadikan melalui perkataan inggeris animation. Pada tahun 1960-an, orang Jepun membacakan animation sebagai a-ni-me-syun. Disebabkan kebiasaan tatabahasa Jepun untuk membuang "syun" dari perkataan pinjaman bahasa inggeris (contoh: Television menjadi Terebisyun dan dipendekkan ke Terebi sahaja), maka mereka mula memanggilnya Anime. Dari sinilah, perkataan anime dilahirkan, dan digunakan sehingga hari ini di Jepun dan seluruh dunia.

Sejarah

Sejarah anime bermulanya seawal tahun 1907. Namun, pada masa itu animasi di Jepun hanyalah terhad kepada beberapa orang, kerana masa itu animasi tidak sepopular sekarang.

Generasi pertama anime

Pada tahun 1910-1920an, animator untuk anime termasuk Shimokawa Oten, Kouchi Jun'ichi, Kitayama Seitaro.

Tidak banyak pembuatan dari generasi ini yang masih terdapat di dunia sehingga kini. Kebanyakannya telah dihapuskan, hilang, dilesen oleh pihak pawagam atau lain-lain.
Generasi kedua anime

Murato Yosuji, Kimura Hakuzan, Yamamoto Sanae and Ofuji Noboro merupakan anak murid kepda Kitayama Seitaro dan telah banyak berkerja di studio beliau. Masaoka Kenzo, seorang lagi animator, memulakan studio yang lebih kecil. Pada tahun 1923, gempa bumi besar Kanto (Great Kantō earthquake) telah memusnahkan studio milik Kitayama dan animator yang terselamat telah memulakan studio animasi mereka sendiri.

Juga pada masa itu, undang-undang untuk melindungi remaja diperkenalkan, dan ini telah mengakibatkan pelbagai animasi yang awal ditapis untuk disesuaikan dengan tontonan remaja/kanak-kanak yang di bawah umur 15 tahun.

Pada tahun 1918, sebuah anime yang dipanggil Momotaro (Peach Boy) telah dibuat dengan menggunakan kisah tempatan Jepun. Terdapat juga banyak siri-siri wayang yang dikisahkan menggunakan anime tersebut pada tahun 1920an, 1930an dan 1940an. Pada Perang Dunia Kedua, Anime bermasa pendek yang pertama telah dilahirkan dan diberi nama: Divine Sea Warriors (1945). Oleh kerana peperangan yang berlaku tidak berhenti-henti di Jepun pada masa itu, animasi tidak lagi dibuat dalam skala yang besar, sehinggalah Toei Animation dilahirkan.


Bermulanya populariti anime di seluruh dunia

Selain daripada Toei Animation yang telah membuat debut pada tahun 1956, sebuah lagi syarikat anime yang besar dilahirkan pada masa tersebut: Mushi Productions. Syarikat tersebut dimulakan oleh Osamu Tezuka, yang juga merupakan orang yang membuat anime pertama yang mendapat sambutan yang hangat di Jepun dan seluruh dunia, Astro Boy (Tetsuwan Atomu). Tetapi, akibat perbelanjaan yang terlalu tinggi, Mushi Productions jatuh bankrup, dan animator dalam syarikat ini pula mula mendirikan syarikat anime sendiri, seperti Sunrise dan MadHouse Production.

Anime seperti Akira (1988) dan Wings of Honneamise (1987) tidak begitu laris di Jepun, tetapi mendapat sambutan yang hangat di Amerika Syarikat. Keluaran Studio Ghibli, seperti Kiki's Delivery Service (1989), karya Hayao Miyazaki pada masa itu, menjadi salah satu kemestian para peminat anime. Contoh karya Hayao Miyazaki yang paling mendapat sambutan ialah filem anime Spirited Away. Anime ini pernah memenangi anugerah Best Animated Feature di Academy Award. Anime Spirited Away juga pernah ditayangkan di Malaysia pada 2002.


Anime yang awal seperti Doraemon telah mendapat sambutan yang baik semenjak awal 1990an, sewaktu disiarkan di RTM (sekarang disiarkan di ntv7). TV3 dan ntv7 meneruskan kegemilangan anime di TV Malaysia dengan menyiarkan Cardcaptor Sakura, Slam Dunk dan Crayon Shin-chan sekitar tahun 2000. Sehingga kini, masih terdapat pelbagai Anime disiarkan di televisyen Malaysia, seperti Naruto (2003) di TV3 dan Gundam Seed di TV2. Kebanyakan siri-siri anime dialih suara ke Bahasa Melayu oleh Syarikat Filem Karya Nusa di Malaysia sini. Terdapat juga anime terdapat di Malaysia, yang tidak terdapat di negara-negara barat, seperti Hatsumei Boy Kanipan, Mirmo Zibang, dan lain-lain.Terdapat sebuah majalah anime tempatan iaitu Majalah Starz.

Kini anime di Malaysia boleh dikatakan telah memecahkan populariti animasi-animasi dari Amerika Syarikat. Sejak 31 Ogos 2006, syarikat televisyen tempatan, Astro, telah menambah sebuah saluran khas, saluran 75, iaitu Animax, khas untuk rancangan anime.

Pada 3 Januari 2007, NTV7 telah memperkenalkan slot midnight anime yang menayangkan anime seperti Trinity Blood dan Shakugan no Shana dalam bahasa asalnya dengan sarikata bahasa Melayu. Anime ini ditayangkan setiap hari Rabu hingga Jumaat pada pukul 12.15 tengah malam.